Photobucket

Minggu, 13 Desember 2009

PENGETAHUAN KITA

Terjadinya Gerhana Bulan
Oleh
Dewi Wulandari Kelas VIII D

Gemuruh suara tabuhan terdengar di suatu desa.Waktu itu, memang terjadi gerhana bulan. Jadi tak heran kalau suasananya ramai. Namun suara yang ku dengar dengan teman-temanku,seperti suara kentongan. Aku berjalan menelusuri desa tersebut, rasanya semakin jelas suara tabuhan kentongan itu. Aku dan teman-temanku semakin penasaran.

Cukup lama kulangkahkan kaki, akhirnya aku menemukan tempat di mana kentongan-kentongan itu ditabuh.Ternyata, para warga di desa itulah yang menabuh kentongan. Dari anak kecil sampai dewasa ikut meramaikannya.
Setelah aku mengetahuinya, aku mencoba untuk menanyakan hal ini kepada salah satu warga di desa tersebut, karena rasa penasaranlah yang menjadi motivasi untuk mengetahui hal ini. Akhirnya aku menemukan jawabannya.Ternyata semua itu dilakukan untuk menyambut bulan purnama.
Tetapi, bukan hanya menabuh kentongan saja. Namun para warga juga mengetuk-ngetuk bagian-bagian tubuhnya, seperti mengetuk gigi dengan menggunakan kuku tangannya. Katanya sih,agar giginya kuat.............!!! Di bulan purnama ini, para warga juga membangunkan seluruh hewan ternak yang mereka miliki dengan cara berteriak, dengan tujuan agar hewan- hewan ternaknya mengetahui kalau ada gerhana bulan. Aku semakin bingung denga hal ini. Dan ingin mengetahuinya lebih dalam.
Saat bulan tersebut mulai menutup wajahnya, para penduduk sangat panik. Konon cerita nenek moyang zaman dahulu kala, gerhana bulan itu terjadi karena pada tanggal 15, ada seorang raksasa yang suka terhadap bulan. Karena dianggap berbau harum dan berhati mulia oleh raksasa. Lain lagi dengan matahari. Kata raksasa itu, matahari berbau busuk seperti sampah dan berhati buruk. Karena hal itulah raksasa ingin mempersunting bulan. Namun bulan tak mau menjadi pasangan hidup sang raksasa. Karena wajah raksasa yang mengerikan itulah penyebabnya.
Setelah raksasa itu mengetahui kalau dirinya ditolak oleh rembulan, maka murkalah dia dan memakan sang rembulan setiap tanggal 15 sebagai tanda pembalasan.
Begitulah cerita dari para penduduk. Namun anehnya, mereka sangat takut kalau memang pada saat itu bulan tak bersinar lagi. Aku tertawa terbahak-bahak mendengar cerita tersebut.
Padahal dalam Ilmu Pengetahuan Alam, dijelaskan bahwa:
Gerhana bulan terjadi jika letak matahari, bumi dan bulan berada pada garis lurus, dengan bumi berada di antara bulan dan matahari.Keadaan ini menunjukkan bahwa gerhana bulan hanya pada malam hari dan hanya pada waktu bulan purnama. Pada saat gerhana, permukaan bulan yang terang sedikit demi sedikit memasuki bayangan bumi sehingga tertutup.Karena matahari lebih besar dari bumi maka cahaya yang menuju ke bumi menghasilkan dua bayangan yaitu bayangan inti (umbra) dan bayangan kabur (penumbra). Gerhana bulan terjadi ketika bulan memasuki ke daerah bayangan inti. Keadaan inilah yang menjadikan bulan saat gerhana kelihatan sedikit demi sedikit menutupinya.
Ternyata, di tahun sepertin ini, masih ada penduduk yang percaya akan hal semacam itu. Maka dari itu, tuntutlah ilmu setinggi mungkin agar menjadi orang yang berpengetahuan luas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar